Tuesday, June 08, 2004

Ondel-ondel

Dung crek...dung-dung crek...(berulang-ulang)

Si abang yang masih enggan bangun dari tidur siangnya tiba-tiba terduduk. Bangkit dan berlari ke dapur. Berbalik badan dengan mata yang pupilnya membesar meluncur pertanyaan,"Suara apaan emangnya itu Mi'?" Sebuah pertanyaan menghibur diri yang berkesan..."Sebetulnya Abang nggak takut!"
Karena irama monoton itu sudah dikenalinya bahkan sering dia tirukan untuk menakut-nakuti dedek Nia.
Dung crek...dung-dung crek...
Tidak akan berhenti hingga dedeknya pasang muka panik dengan kedua tangan menutup mulutnya dan teriak, "Ondel-ondeeeeeel...Abaaaaaaang...Takuuuuuuut!"

Dung crek...dung-dung crek...
Kali ini pemeran aslinya mendekati pintu rumah.
Sengaja saat aku memberikan uang recehan, pintu rumah aku buka lebar-lebar agar ondel-ondel terlihat dari dapur.
Topeng kayu lebar berpahatan kasar dengan kumis ijuk memanjang di kedua sisinya, mulut menganga, berpakaian daster lusuh, jalan terhuyung...
Hm...cukup menakutkan...
Halaman rumah kontrakan yang biasanya riuh, mendadak sepi-pi. Tampak satu dua ibu-ibu memperhatikan langkah ondel-ondel. Semua pintu tertutup rapat-rapat.

Dung crek...dung-dung crek...(berhenti...)
"Terimakasih pak!" ucapnya sambil menunduk hormat, saat aku berikan recehan itu yang disambut uluran tangannya yang keriput. Kulempar senyum...walaupun terhalang topeng seram, aku merasa yakin bahwa senyumku terbalaskan.

Dung crek...dung-dung crek...(lagi...dan berulang-ulang)
Sambil menutup pintu, sudut mataku melirik ke arah dalam. Tampak Abang mematung dengan pupil mata yang belum berubah.
Sedari tadi, ternyata Ummi telah berkali-kali menawarinya pelukan. Dan, berkali-kali pula ditolak oleh si sok berani ini.

Kudekati si Abang, kutempelkan telingaku ke dadanya...
Dug..dug..Dug..dug..Dug..dug..Dug..dug.....
"Abang masih takut?" tanyaku.
"Enggaaaaaak!" jawabnya sambil menggeleng cepat dan melotot.

Hm....yo wis....

No comments: