Tuesday, May 04, 2004

Rajin Bertanya Pangkal Bingung

Siang tadi aku dan abang ke kantor pos Kebon Jeruk untuk mengirim paket berisi 2 keping VCD rekaman saat abang ikut karnaval 21 April. Lelahku bukan lantaran lama menggendong dan memangku abang di atas Kopaja 609 selama perjalanan. Lelahku lantaran harus berpikir keras menjawab segala pertanyaan si Abang. Didepan loket layanan untuk Kilat Khusus, bersamaku si Abang ikut mengantre. Hingga tiba saatnya untuk membayar, protesnya mulai mengalir.

"Lho VCD-nya kok dikasihkan?"
"Udah dikasih uang sama Abbi, kok VCD-nya abang diambil juga? Katanya VCD-nya buat Kakung?"
Untuk menjelaskannya, aku ajak abang nongkrong didepan kantor pos untuk melihat sambil menunggu armada Pos yang keluar masuk. Kebetulan, tidak berapa lama kemudian ada mobil Boks warna oranye milik PT. POS yang masuk halaman kantor pos dan parkir. "Tuh, VCD-nya abang dibawa sama mobil itu, diantar ke Kakung di Situbondo."

Di perjalanan pulang yang mendung, pertanyaan-pertanyaan lain masih saja meluncur dari mulut mungilnya. Diatas 609, dahinya berkeringat.
"Nanti kita ke Masjid dulu ya, Abbi mau shalat Lohor."
"O, Abbi mau Jumatan ya," sambil menoleh kearahku. (Kali ini dia tidak mau dipangku, duduk sendiri di bangku depan dekat jendela).
Sesampai di Masjid, ada heran dari matanya yang kutangkap. Kubiarkan saja hingga ada pertanyaan baru dari si Abang.

"Bi, kok nggak ada orang? Kok sepi sih Bi?"
(Nah kan bener... akhirnya dia nanya juga?)
"Shalat Lohor yang ramai banyak orang itu di hari Jumat. Sekarang hari Selasa, bukan hari Jumat." jawabku menjelaskan. (aku yakin...amat yakin setelah ini pasti ada pertanyaan lanjutan. karena ada rasa tidak puas di matanya).
"Kalau nggak ada orang kenapa sholat disini Bi?"
"Nah lo....!" (kan bener kan?)